Risau
Halo semuanya,
Saya izin bercerita disini ya. Saya memiliki keresahan setiap malam datang, seperti semua yang tidak pernah dihiraukan pada siang hari muncul kembali saat malam tiba. Semua kerisauan dan kekhawatiran yang tidak pernah saya kira akan terlintas dibenak saya, berbagai macam jenis dan bentuknya. Biasanya dimulai dari merindukan rumah dan keluarga saya yang saya tinggalkan karena saya berkuliah di luar kota, terkadang ada saatnya saya merindukan ibu saya dan para kucing saya yang sangat lucu. Saya merindukan rumah yang memang tidak sempurna tapi cukup untuk saya, mulai dari ibu saya yang selalu menggerutu namun tawanya dapat menghibur dan memberikan atmosfer yang bahagia dan juga ayah saya yang selalu bercerita setiap dia mendapatkan pengetahuan baru. Mungkin kebanyakan teman dekat saya taunya saya bermusuhan dan saling benci dengan adik saya namun terkadang saya juga merindukan adik saya yang selalu membagi makanan yang dia beli walaupun dia seringkali kesal kepada saya dan dapat berujung pertikaian dan adu mulut di rumah, namun itulah yang membuat saya merindukan rumah.
Merantau di kota orang adalah hal baru untuk saya, saya dari kecil tidak pernah berpisah dari kedua orangtua saya. Terkadang memang ada saatnya saya merasa sendirian, tetapi teman teman saya disini juga membantu menghilangkan kesepian dihati saya. Saya mendapatkan teman teman yang memang sangat baik, tapi ada saatnya mereka pun tidak sadar dan tidak tau akan kerisauan saya. Dan saya hanya mempunyai diri saya sendiri yang bisa diandalkan karena memang saya tau bahwa saya bukan salah satu teman yang patut diperjuangkan oleh teman teman saya. Saya sadar diri jikalau saya memang sangat sering menyusahkan orang lain disekitar saya, maka sangat amat wajar apabila orang tidak menyukai saya. Saya merasa tidak sepintar orang orang lainnya dikelas saya. Pada semester 2 ini saya merasa bahwa saya amat sangat tidak boleh bergantung terhadap orang lain.
Kekhawatiran saya pada kuliah semester ini adalah saya tidak bisa membagi dan mengatur waktu dengan baik, saya takut saya belajar tidak maksimal dan tidak bisa membanggakan kedua orangrtua saya di rumah. Saya ingin menjadi putri yang membanggakan yang memiliki nilai yang memuaskan dan tinggi, saya akan merasa sangat bersalah apabila saya gagal karena orangtua saya sudah mengeluarkan biaya kuliah yang sangat mahal. Saya sangat takut itu terjadi.
Saya merindukan rumah saya, tetapi saya juga punya masa depan yang harus dikejar. Semangat untuk kita semua yang merindukan tempat ternyaman kita, doa baik untuk kalian semua semoga Allah selalu melindungi dan memberikan rezeki kepada kalian.
Sekian dulu dari saya, sampai jumpa.
Komentar
Posting Komentar